salju

Sabtu, 25 Mei 2013

DOWNLOAD MP3 AHBABUL MUSTHOFA

1. Ahbaabul Musthofa - 'Ala Ya Allah - Busyrolana

http://www.4shared.com/audio/xF_oY6hJ/Ahbaabul_Musthofa_-_Ala_Ya_All.html?



2. Ahbaabul Musthofa - Ahlan Wasahlan BiNabi

http://www.4shared.com/audio/-GTXiNGO/Ahbaabul_Musthofa_-_Ahlan_Wasa.html?



3. Ahbaabul Musthofa - Alhamdulillah

http://www.4shared.com/audio/NSxkcXgh/Ahbaabul_Musthofa_-_Alhamdulil.html?



4. Ahbaabul Musthofa - Alhamudillahillaz (Suluk)

http://www.4shared.com/audio/NzP_YceJ/Ahbaabul_Musthofa_-_Alhamudill.html?



5. Ahbaabul Musthofa - Allahu Laillaha Illallah, Illahana ma a'dalak

http://www.4shared.com/audio/-RbAdKc3/Ahbaabul_Musthofa_-_Allahu_Lai.html?



6. Ahbaabul Musthofa - Allahummasolli'ala (Suluk)

http://www.4shared.com/audio/Z9_FIIKE/Ahbaabul_Musthofa_-_Allahummas.html?



7. Ahbaabul Musthofa - Allahumasholli 'Ala Muhammad

http://www.4shared.com/audio/sOGTUF3X/Ahbaabul_Musthofa_-_Allahumsho.html



8. Ahbaabul Musthofa - An Tudkhilana.mp3

http://www.4shared.com/audio/Lgqe-X1v/Ahbaabul_Musthofa_-_An_Tudkhil.html



9. Ahbaabul Musthofa - Burdah (muhammadun).mp3

http://www.4shared.com/audio/LaO8asJw/Ahbaabul_Musthofa_-_Burdah__mu.html



10. Ahbaabul Musthofa - Burdah.mp3

http://www.4shared.com/audio/pTZmpqp6/Ahbaabul_Musthofa_-_Burdah.html



11. Ahbaabul Musthofa - Da'uni, Adimishola, Allahummasholli'ala Muhammad,Ya Thoiba

http://www.4shared.com/audio/7VG0KbBp/Ahbaabul_Musthofa_-_Dauni_Adim.html?



12. Ahbaabul Musthofa - Illahana ma a'dalak

http://www.4shared.com/audio/qi3-GmK-/Ahbaabul_Musthofa_-_Illahana_m.html?



13. Ahbaabul Musthofa - Illahinas aluk

http://www.4shared.com/audio/F1hFgqm4/Ahbaabul_Musthofa_-_Illahinas_.html?



14. Ahbaabul Musthofa - Innafil Jannati

http://www.4shared.com/audio/_WwplPbj/Ahbaabul_Musthofa_-_Innafil_Ja.html?



15. Ahbaabul Musthofa - Innal Qulub

http://www.4shared.com/audio/q1O63Ske/Ahbaabul_Musthofa_-_Innal_Qulu.html?



16. Ahbaabul Musthofa - Isyafa'lana Ya Habibana

http://www.4shared.com/audio/nmuLki34/Ahbaabul_Musthofa_-_Isyafalana.html?



17. Ahbaabul Musthofa - Khoirol Bariyah

http://www.4shared.com/audio/7ZoZgsby/Ahbaabul_Musthofa_-_Khoirol_Ba.html?



18. Ahbaabul Musthofa - Marhaban Ya Romadhon

http://www.4shared.com/audio/aGSmR9ar/Ahbaabul_Musthofa_-_Marhaban_Y.html?



19. Ahbaabul Musthofa - Nurul Musthofa

http://www.4shared.com/audio/wjswYuZc/Ahbaabul_Musthofa_-_Nurul_Must.html?



20. Ahbaabul Musthofa - Qolalfatal Habsyi

http://www.4shared.com/audio/YKmbC1mn/Ahbaabul_Musthofa_-_Qolalfatal.html?

DOWNLOAD MP3

1. Ahbaabul Musthofa - 'Ala Ya Allah - Busyrolana http://www.4shared.com/audio/xF_oY6hJ/Ahbaabul_Musthofa_-_Ala_Ya_All.html? 2. Ahbaabul Musthofa - Ahlan Wasahlan BiNabi http://www.4shared.com/audio/-GTXiNGO/Ahbaabul_Musthofa_-_Ahlan_Wasa.html? 3. Ahbaabul Musthofa - Alhamdulillah http://www.4shared.com/audio/NSxkcXgh/Ahbaabul_Musthofa_-_Alhamdulil.html? 4. Ahbaabul Musthofa - Alhamudillahillaz (Suluk) http://www.4shared.com/audio/NzP_YceJ/Ahbaabul_Musthofa_-_Alhamudill.html? 5. Ahbaabul Musthofa - Allahu Laillaha Illallah, Illahana ma a'dalak http://www.4shared.com/audio/-RbAdKc3/Ahbaabul_Musthofa_-_Allahu_Lai.html? 6. Ahbaabul Musthofa - Allahummasolli'ala (Suluk) http://www.4shared.com/audio/Z9_FIIKE/Ahbaabul_Musthofa_-_Allahummas.html? 7. Ahbaabul Musthofa - Allahumasholli 'Ala Muhammad http://www.4shared.com/audio/sOGTUF3X/Ahbaabul_Musthofa_-_Allahumsho.html 8. Ahbaabul Musthofa - An Tudkhilana.mp3 http://www.4shared.com/audio/Lgqe-X1v/Ahbaabul_Musthofa_-_An_Tudkhil.html 9. Ahbaabul Musthofa - Burdah (muhammadun).mp3 http://www.4shared.com/audio/LaO8asJw/Ahbaabul_Musthofa_-_Burdah__mu.html 10. Ahbaabul Musthofa - Burdah.mp3 http://www.4shared.com/audio/pTZmpqp6/Ahbaabul_Musthofa_-_Burdah.html 11. Ahbaabul Musthofa - Da'uni, Adimishola, Allahummasholli'ala Muhammad,Ya Thoiba http://www.4shared.com/audio/7VG0KbBp/Ahbaabul_Musthofa_-_Dauni_Adim.html? 12. Ahbaabul Musthofa - Illahana ma a'dalak http://www.4shared.com/audio/qi3-GmK-/Ahbaabul_Musthofa_-_Illahana_m.html? 13. Ahbaabul Musthofa - Illahinas aluk http://www.4shared.com/audio/F1hFgqm4/Ahbaabul_Musthofa_-_Illahinas_.html? 14. Ahbaabul Musthofa - Innafil Jannati http://www.4shared.com/audio/_WwplPbj/Ahbaabul_Musthofa_-_Innafil_Ja.html? 15. Ahbaabul Musthofa - Innal Qulub http://www.4shared.com/audio/q1O63Ske/Ahbaabul_Musthofa_-_Innal_Qulu.html? 16. Ahbaabul Musthofa - Isyafa'lana Ya Habibana http://www.4shared.com/audio/nmuLki34/Ahbaabul_Musthofa_-_Isyafalana.html? 17. Ahbaabul Musthofa - Khoirol Bariyah http://www.4shared.com/audio/7ZoZgsby/Ahbaabul_Musthofa_-_Khoirol_Ba.html? 18. Ahbaabul Musthofa - Marhaban Ya Romadhon http://www.4shared.com/audio/aGSmR9ar/Ahbaabul_Musthofa_-_Marhaban_Y.html? 19. Ahbaabul Musthofa - Nurul Musthofa http://www.4shared.com/audio/wjswYuZc/Ahbaabul_Musthofa_-_Nurul_Must.html? 20. Ahbaabul Musthofa - Qolalfatal Habsyi http://www.4shared.com/audio/YKmbC1mn/Ahbaabul_Musthofa_-_Qolalfatal.html?

Jumat, 03 Mei 2013


Hadis keterangan dari Siti Aisyah R.A. Diriwayatkan oleh Imam Thobroni dalam kitab Hadist Ausath
Dinukil oleh imam Jalaludin Sayuthi di dalam Jaami’ush Shodhir jilid II bab HURUF SYIN halaman 61, Artinya : “Bersabda Rosululloh SAW, “Dermawan itu dekat dari Alloh, dekat dari manusia, dekat dari syurga dan jauh dari neraka. Dan kikir itu jauh dari Alloh, jauh dari manusia, jauh dari syurga, dan dekat dari neraka. Orang bodoh yang dermawan lebih disukai Alloh daripada orang ahli ibadah yang kikir
Hadis ini menerangkan As Sakhiyyu (sifat dermawan), yakni :
  • Sifat dermawan itu bukan benda,
  • Sifat dermawan itu bukan ucapan
  • Sifat dermawan itu bukan materi
  • Melainkan sifat dermawan itu sifat hati yang terpuji
Sifat dermawan mempunyai dua kekuatan, yakni :
  1. kekuatan mendekatkan, mendekatkan diri manusia kepada Alloh, mendekatkan diri manusia kepada sesama manusia, mendekatkan diri manusia kepada syurga
  2. dan kekuatan menjauhkan, menjauhkan diri manusia dari api neraka
Begitu pula sifat bakhil.
  • Sifat bakhil itu bukan benda,
  • Sifat bakhil itu bukan ucapan
  • Sifat bakhil itu bukan materi
  • Melainkan sifat bakhil itu adalah itu sifat hati yang tercela, sifat pelit bin medit bin kikir
Sifat bakhil mempunyai dua kekuatan pula, yakni :
  1. kekuatan menjauhkan, menjauhkan diri manusia kepada Alloh, menjauhkan diri manusia kepada sesama manusia, menjauhkan diri manusia kepada syurga
  2. dan kekuatan mendekatkan, mendekatkan diri manusia dengan api neraka
Manusia merdeka untuk memilih di antara dua pilihan ini, apakah memilih dermawan ataukah memilih bakhil.
Barangsiapa yang hendak beriman hendaklah beriman dan barangsiapa yang ingin kafir biarlah ia kafir” QS Al Kahfi 29
Hubbul Ma’al alias Cinta Uang
Hubbul maal bisa diartikan sebagai cinta kepada harta. Acapkali kecintaan manusia terhadap harta ini melebihi cintanya kepada yang lain, dirinya sendiri, bahkan kepada orang terdekatnya yaitu kedua orang tua. Al Quran telah menjelaskan fenomena ini, sebagaimana firmanNya,
Dan kau mencintai harta benda dengan kecintaan yang berlebihan.” (QS Al Fajr 20).
Banyak kejadian yang lazimnya terjadi karena harta. Sebut misalnya, perkelahian antara saudara dalam memperebutkan hak waris, antara rekan bisnis, bahkan seorang anak berani membunuh orang tuanya demi alasan ini. Kecintaan manusia yang lazimnya tidak terjadi karena harta dapat menjadikannya seorang yang bakhil (kikir), Allah SWT berfirman dalam ayat suci Alquran,
“Dan sesungguhnya dia sangat bakhil karena cintanya pada harta,” (QS Al ‘Adiyat 8).
Sebagian ahli tafsir menjelaskan menjelaskan ayat ini, bahwasanya sebab manusia itu menjadi bakhil karena sangat kuat cintanya pada harta. Harta adalah perhiasaan bagi dunia. Dalam Al Quran dikatakan,
Harta dan anak – anak adalah perhiasan kehidupan dunia” (QS Alkahfi 46).
Islam memberikan beberapa penawar untuk menghilangkan dampak negative hubbul maal, yaitu dengan menafkahkannya di jalan Allah,
Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik, dan sebagian dari apa yang kamu keluarkan dari bumi untuk kamu” (QS Al Baqarah 267).
Ayat ini selain menganjurkan bersedekah, juga mengisyaratkan harta yang kita miliki saat ini di bumi hanyalah titipanNya. Dalam potongan ayat yang lain, Allah SWT mengingatkan,
Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdayakan” (QS Ali Imran 185).
Berderma, selain membersihkan harta kita dari yang bukan hak kita, juga membersihkan hati kita dari cinta berlebihan terhadap harta.
Banyak orang berprasangka dengan bersedekah hartanya akan berkurang dan ia akan jatuh miskin. Padahal, bila keyakinan itu tertanam dalam sanubari, sesungguhnya kita sedang memainkan skenario setan.
Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir)” (QS Al Baqarah 268).
Bahayanya Hubbul Ma’al
Bagaimana Qorun zaman Nabi Musa AS, disuruh Shodaqoh tidak mau karena cinta kepada uang atau dinar. Akhirnya Qorun tenggelam diapit bumi. Sebagaimana tersebut dalam QS At-Taubat 34,
“Wahai orang yang beriman sesungguhnya banyak orang dari orang alim Yahudi dan orang alim Nashroni, semuanya itu memakan harta benda manusia dengan secara bathal”
Mestinya AHBAARU  RUHBAANI itu tidak sampai tergiur dunia, tidak sampai tergiur uang , tapi ternyata di sini orang-orang ‘Alim Yahudi, Nashroni terkecoh oleh AL AMWAL (harta), terkecoh uang.  Ini betul Imam Ghozali, bahwa banyak orang  yang  sampai menyembah uang, sampai jadi pepatah Musyrik  populer, hingga kadang orang yang mengatakan demikian itu menjadi ikut Musyrik, tapi tidak terasa. Contohnya mereka mengatakan “Uang kuasa Bung!” Jadi yang kuasa itu uang, bukan Gusti Alloh. Hal yang demikian itu kan konyol.
Hati manusia tidak mampu ditaklukkan dengan uang
Dikira uang kuasa, jangankan uang sedikit, harta benda di seluruh dunia ini tidak mampu untuk menaklukkan hati manusia. Alloh Ta’ala berfirman dalam Al Qur-an surat Al Anfal ayat 63,
“Seandainya kamu (Muhammad) menginfaqkan segala yang ada di bumi, tidak bisa kamu menuntut menundukkan hati mereka”
Hati tidak bisa ditundukkan dengan uang, katanya uang kuasa.
Coba lihat kalau orang dihormati karena uangnya, memang orang kaya itu dihormati, tapi itu penghormatan yang imitasi, yang dihormati bukan orangnya, tapi uangnya. Makanya kemudian timbul, kalau uangnya habis, orangnya sudah tidak dihormati dan berkeluh kesah, menyesal, yang akhirnya keluar ucapan :
Aku beruang, aku disayang, uang punah aku dihina
Waktu aku ada duwit dijiwit, uang puret aku dijiret
Aku jutawan tempat pujaan, uang surut aku dihanyut
Uang menggunung aku disanjung, tinggal puntung aku dipenthung.
Ada uang abang disayang, tak ada uang abang ditendang
Itu keluh kesahnya orang menilai sesuatu pada uang. Ini coba diangan-angan, salahnya sendiri.
Kadang-kadang sampai marah, “Tidak melihatkah matanya, dulu saya biayai !
Ini semua karena uang. Ini supaya diangan-angan, banyak mana yang celaka karena harta dengan yang celaka karena Arca.
Mengapa uang itu dicintai, padahal tidak cinta bentuknya, tidak cinta baunya, tidak cinta barunya, tidak cinta mutunya, tidak cinta rasanya, tidak cinta suaranya?. Ini namanya cinta di luar tingkat panca indra, yaitu namanya CINTA WASHILAH.
Imam Ghozali mengatakan ;
“HIBBATUN WAASHILATUN LIDAWAABIL WUJUUD”
Artinya:
“Cinta washilah, cinta perantara”
Karena uang itu bisa dijadikan perantara. Ingin mempunyai gula, uang itu bisa dibuat membeli gula. Ingin punya pakaian, uang bisa dijadikan perantara untuk mendapatkan pakaian. Selama uang itu masih bisa dijadikan perantara (washilah), maka selama itu uang masih dicintai. Meskipun uang itu baru, tapi kalau sudah tidak laku, tidak bisa dijadikan washilah untuk mencapai sesuatu, maka sudah tentu tidak dicintai. Jadi cinta uang itu bukan cinta rasa, bukan cinta bau, bukan cinta mutu, bukan cinta rupa, bukan cinta suara, akan tetapi ini cinta diluar panca indra.
Cinta uang itu lebih kuat daripada cinta tingkat panca indra.
Coba kita lihat, banyak orang yang jatuh karena uang, banyak hakim menyeleweng karena uang, banyak atasan yang jatuh karena uang, mestinya lulus tidak diluluskan, yang tidak lulus diluluskan. Sampai ada sebagaian ulama’ yang bisa dibeli dengan uang, seperti hukum Islam yang harom dijadikan halal hanya karena uang, yaitu disuruh menghalalkan yang harom dan mengharomkan yang halal. Padahal semua itu larangan dari Alloh dan akhirnya akan dilaknat oleh Alloh SWT. Sebagaimana hadist – hadist Nabi yang berbunyi,
“Bersabda Rosululloh SAW ” Laknatnya Alloh atas  orang yang menyuap dan yang disuap” (‘An Ibnu Umar , rowahu Ahmad  wa Abi  Dawuud wat Tirmiidzi wa Ibnu Maajah /  Jami’us Shoghir / bab huruf laam /hal.123).
“Laknatnya Alloh atas orang yang menyuap dan yang disuap di dalam hukum” (‘An Abi Huroiroh , rowahu Ahmad wat Tirmiidzi wal Hakim / Jamius Shoghir / bab huruf lam / hl. 262)
Dalam hadist ini diterangkan bahwa hakim yang menyelewengkan hukum adalah terkena laknat Alloh. Orang yang menyuap hakim, maupun hakim yang disuap oleh orang tersebut, kedua-duanya adalah terkena laknat Alloh.
Atas besarnya bahaya bagi orang yang cinta kepada uang, maka nabi Ibrohim sampai berdoa kepada Alloh. Sebagaimana tersebut dalam surat  Ibrohim ayat 35,
Dan ingatlah ketika berdoa Ibrohim, “Ya Tuhanku, jadikan negr kamii ini negri yang aman, dan jauhkanlah saya dan anak-anak saya (keturunan saya) dari menyembah berhala
Dalam ayat ini diterangkan bahwa Nabi Ibrohim as berdoa:
1. Nabi Ibrohim as minta kepada Alloh SWT supaya  negrinya dijadikan negri yang aman.
2. Nabi Ibrohim as minta kepada Alloh SWT supaya dirinya dan anak cucunya dijauhkan dari menyembah berhala (Berhala bahasa arabnya ASHNAAM).
Menurut ahli dhohir, setiap ASHNAAM itu dimaknai berhala batu / arca. Tapi yang dimaksud disini bukan berhala arca, bukan berhala batu yang diukir-ukir itu. Dan menurut Imam Ghozali yang dimaksud ASHNAAM  ini  adalah Uang atau dinar ini diperkuat oleh pernyataan Rosululloh,
“Bersabda Rosululloh SAW, dilaknat orang yang menyembah Dinar, dilaknat orang yang menyembah Dirham” (‘An Abi Huroiroh)
Jadi berhala yang dimaksud adalah uang, bukan berhala arca. Orang – orang yang menjadikan uang di atas segala – galanya sampai hilang kemanusiaannya.
Anjuran Memberi
Dalam Al-Quran surat Al-Hadid 7 “Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasulnya dan infakkanlah (dijalan Allah) sebagian dari harta yang Dia telah menjadikan kamu sebagai penguasanya (amanah). Maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan menginfakkan (hartanya di jalan Allah) memperoleh pahala besar”.
Sikap memberi baru akan muncul ketika rasa cinta ada. Nilai cinta inilah yang kemudian membuat orang berbuat untuk sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain. Bak kasih sayang seorang ibu kepada anak, ibu yang memberikan jiwa raga untuk anaknya, semua dikorbankan demi anaknya. Pada hakikatnya ketika seseorang berbuat baik kepada makhluk Alloh yang lain, dia telah berbuat baik kepada dirinya sendiri.
Ada lebih dari sepuluh ayat yang memerintahkan kita untuk bershodaqoh. Seperti surat Al baqoroh ayat 196, yang menerangkan shodaqoh itu bisa sebagai ganti rukun ibadah haji yaitu hulul atau mencukur rambut. Bahkan di dalam surat At taubat ayat 60, salah satu rukun Islam yaitu zakat dalam Al qur’an di sebut dengan kalimat shodaqoh. Di ayat lain juga di sebutkan janganlah kamu takut miskin karena bershodaqoh. Justru terhadap orang yang shodaqoh itu Alloh akan melipat gandakan rezekinya. Apalagi di dalam Al Qur’an surat Al Maun disebutkan bahwa : orang yang tidak mau menyantuni anak yatim dan fakir miskin di cap Alloh sebagai Yukadzibu biddin atau pembohong agama. Yang tidak di perbolehkan apabila kita memberikan shodaqoh orang dengan tidak ikhlas, dengan perasaan riya’ atau ingin di puji orang dan memberikan shodaqoh dengan cara menyakiti perasaan orang yang di beri shodaqoh.
Demikian pula dalam hadist-hadist Rosululloh selalu menganjurkan kepada kita untuk selalu bershodaqoh. Bahkan di dalam satu hadistnya di sebutkan beliau bahwa, shodaqoh itu sesuatu yang ajaib. Kata-kata tersebut sampai di ulang sampai 3 kali. Demikian yang di sebutkan dalam kitab Tanbighul Ghofilin.
Keajaiban shodaqoh ini di sebutkan dalam hadist-hadist yang lain, bahwa diantaranya adalah : shodaqoh itu bisa untuk obat bagi orang sakit, bisa menambah umur, bisa untuk menghilangkan kesombongan (seperti sifat iblis) : bisa untuk mendekatkan diri kepada sesama manusia, mendekatkan diri kepada Alloh, dekat kepada saya (Nabi Muhammad) dan menjauhkan kita dari api neraka.
Bahkan kata hadist yang lain, “orang bodoh yang dermawan itu lebih baik dan lebih di cintai oleh Alloh daripada orang yang ahli ibadah tetapi bakhil atau kikir”
Ada satu kisah yang di alami oleh seorang ahli tasawuf besar dari kota Bagdad yang namanya Syeh Junaid al-Bagdadi. Beliau bercerita, “Suatu ketika, ada seorang pengemis berdiri di depan rumahku. Saya heran, mengapa ia menjadi pengemis padahal fisiknya cukup kuat dan sehat untuk bekerja mencari rizki. Menurut pandanganku ia tidak pantas menjadi pengemis. Pada malam harinya aku bermimpi melihat suatu hidangan yang tertutup dan aku disuruh makan hidangan tersebut. Ketika aku buka tutup hidangan itu, aku melihat mayat yang terbujur.
Kemudian aku berkata, ya Alloh, mengapa aku di suruh makan mayat ini? Kemudian terdengar suara, “Kenapa kamu tadi siang makan mayat?” Aku paham kata sindiran tersebut. Dan segara aku mohon ampun kepada Alloh dan segera mencari pengemis yang siang tadi aku tolak. Ketika bertemu, pengemis tadi berkata, “Alloh menerima taubat orang yang mau taubat, maka dari itu janganlah menyangka yang bukan-bukan kepada orang lain”
Dari kisah Syeh Junaid Al-Bagdadi tersebut, maka janganlah kita itu menolak terhadap pengemis, janganlah menyangka yang bukan-bukan, jangan menghina dan menghardik mereka, menyakiti perasaan mereka. Kalau kita tidak punya uang, berikanlah dengan kata-kata yang baik. karena dalam surat Dhuha ayat 10 disebutkan, Wa ammaassaa ila falaa tanhar. (Dan terhadap orang yang minta-minta, janganlah kamu menghardiknya).
—-
Kebanggaan menerima sesuatu, adalah hal biasa, hal yang otomatis. Kebanggaan karena bisa memberikan sesuatu, adalah hal yang terpuji….
Tidak cukup menjadi orang baik, kalau tidak memberi kebaikan pada sekelilingnya. Jangan mengukur kemurahan Allah, dengan pemberian dan keyakinan kita bahwa Allah akan memberikan kembali apa yang hilang dari kita. Pemenuhan keinginan yang menghasilkan kepuasan di dunia, kurang tepat apabila di sebut surga dunia. Yang tepat adalah surga bagi hawa nafsu.
Kita sering lupa, kalau kita memiliki banyak hal. Kita lupa kalau kita bisa memberi. Kita merasa tak memiliki apapun, dan hanya terpacak pada bendawi yang kita miliki. Padahal kita bisa memberi senyum pada sesama, kita bisa memberi jalan kendaraan yang lewat, kita bisa memberi pemikiran kita, untuk koperasi di kampung, kita bisa memberikan tenaga untuk membangun rumah layak huni bagi yang membutuhkan.
Kita bisa memberi kesabaran kita pada orang yang memotong jalan. Atau memberi tempat duduk di bis  pada orang hamil. Banyak hal yang bisa kita beri pada sesama. Ah, kita sesungguhnya memiliki

HIKMAH DIBALIK DOA YANG BELUM TERKABUL

Kita semua pastilah pernah berdoa (memohon pertolongan) pada Alloh, baik permohonan yang sifatnya pokok, seperti mohon ketetapan iman, yakin, syukur, khusnul khotimah (akhir kehidupan yang baik), hidup barokah dan seterusnya, maupun permohonan yang kesannya sepele seperti mohon naik gaji, naik pangkat, bisa nyaur hutang, agar si A suka dan seterusnya. Namun tidak semua orang yang berdoa itu dikabulkan oleh Alloh. Bagi yang terkabul doanya, bersyukurlah dan tetap waspada, jangan sampai dengan terkabulnya doa itu merasa lebih dekat kepada Alloh daripada orang yang “tidak terkabul doanya’, dan jangan sampai terjebak pada pemikiran yang terkesan menuduh “Alloh bisa diatur dengan doa”. Dan bagi yang belum terkabul doanya, bersabarlah dan koreksi diri, siapa tahu ada hikmah dibalik “belum terkabulnya doa” atau memang kita kurang memenuhi syarat berdoa dengan benar.

Aturan berdoa

Pada dasarnya semua doa pastilah diijabahi (dikabulkan) oleh Alloh. Sebagaimana diinformasikan dalam Alquran:
“Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu”
Al mukmin:60
Sabda Rosululloh SAW:
“Tidak seorangpun yang berdoa, kecuali akan dikabulkan”
HR. Ath-Thirmidzi
Namun tentunya doa yang dikabulkan itu adalah doa yang memenuhi syarat aturan dari Alloh, yang diantaranya :
1.    Yaqin
2.    Khusyu’
Bersabda Rosulullohi SAW:
“Berdo’alah kepada Alloh dan kalian yakin akan dikabulkan. Ketahuilah!, sesungguhnya Alloh tidak akan menerima suatu do’a dari hati yang lalai lagi lengah”
Shahihut Targib no: 1653
Dalam Risalah Alqusyairiyah juga diceritakan :
Alkisah Nabi Musa pernah bertemu dengan seorang pria yang sedang berdoa dengan menunduk. Musa A.S berkata kepada Tuhannya: Wahai Tuhan, jika saja kebutuhan hamba tersebut berada di tanganku, pasti akan saya berikan. Kemudian Alloh menurunkan wahyu kepadanya: Wahai Musa, saya lebih sayang kepadanya daripada kamu. Dan tahukah kamu mengapa doa dia tidak saya kabulkan?  Karena setiap dia berdoa kepadaku, hatinya selalu ingat akan kambingnya. Dan Aku tidak mau mengabulkan doa seorang hamba yang ketika berdoa, hatinya masih mengingat selainKu. Dengan demikian diantara cara agar doanya terkabul adalah hatinya harus khusyu’, tidak boleh ingat selain Alloh.

Tidak makan makanan yang haram

Sebagaimana disinggung dalam hadits Nabi:
“Hai Sa’ad (bin Abi Waqqosh), hindarilah makanan harom, ketahuilah setiap perut yang di isi dengan makanan harom, sekalipun hanya sesuap nasi, maka doanya tertolak”
Hadis keterangan dari Sa’ad bin Abi Waqos
Oleh karena itu, bagi siapa yang ingin doanya mudah terkabul, hendaklah menghindari makanan yang harom.

Tergesa-gesa menyimpulkan doa tidak terkabul

Karena dalam hadis Nabi diterangkan:
“Doa salah seorang dari kalian akan dikabulkan selagi ia tidak buru-buru. (Yakni jika) ia berkata, ‘Aku telah berdoa kepada Tuhanku, tapi doaku tidak dikabulkan’ ”
HR Al-Bukhori, Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad
Dan masih banyak lagi aturan berdoa.
Bagi orang yang sudah bersungguh-sungguh dalam berdoa serta sudah berusaha memenuhi aturan berdoa dengan baik namun belum juga dikabulkan doanya, maka pastilah ada hikmah dibalik tertundanya pengabulan dari Alloh. Dan disini kita akan mencoba mengungkap hikmah mengapa doa kita belum juga terkabul.

Hikmah dari doa kita yang belum terkabul?

Mengenai hikmah belum dikabulkannya doa itu banyak sekali, diantaranya :
1.    Bisa jadi karena Alloh suka mendengar suara kita
Sebagaimana diceritakan dalam Risalah Alqusyairiyah bab doa.
Alkisah Yahya bin Said Alqot-thon pernah bermimpi bertemu dengan Alloh, dan dalam mimpi tersebut ia mengadu kepadaNya, “Wahai Tuhanku, banyak sekali doa yang saya panjatkan kepada Engkau namun tidak ada yang Engkau kabulkan”.
Jawab Tuhan: “Wahai yahya, mengapa doa kamu belum saya kabulkan, karena saya senang mendengar suaramu”.
Dengan demikian maka bagi orang yang belum terkabul doanya, janganlah bersedih, bukan berarti Alloh benci pada kita, bisa jadi posisi kita malahan seperti Yahya bin Said, Alloh senang mendengar suara kita.
2.  Mungkin juga Alloh menunda mengabulkan doa kita di dunia karena hendak ditangguhkan di akherat atau digantikan dengan pengampunan dosa
Sebagaimana diinformasikan oleh Nabi Muhammad SAW:
“Tidak seorangpun yang berdoa, kecuali akan dikabulkan. Pengabulannya itu bisa segera didunia ini, dan bisa juga ditangguhkan di akhirat kelak, atau bisa juga digantikan dengan pengampunan dosa sesuai dengan kadar doanya itu, dengan syarat ia tidak berdoa untuk sebuah perbuatan dosa, atau memutus tali silaturohmi, atau isti’jal (menuntut segera terkabul)”. Para sahabat bertanya, “Wahai Rosululloh, apa yang dimaksud dengan isti’jal itu?” Beliau menjawab, “Seseorang yang berkata, “Aku telah berdoa kepada Robku, namun belum juga dikabulkan”
HR. Ath-Thirmidzi
Jika sampai doa kita pengabulannya ditangguhkan di akherat, maka di akherat nanti doa-doa tersebut akan menjelma menjadi kebaikan-kebaikan. Dan saat itu, kita akan sangat bahagia, bahkan berharap sekiranya seluruh doa kita ditangguhkan semuanya untuk kebaikan di akhirat.
3.  Mungkin Alloh tidak mengabulkan doa kita karena Ia sengaja hendak menghilangkan keburukan dari kita
Diriwayatkan dari Ubadah bin Ash-Shomit r.a bahwa Rosululloh SAW bersabda:
“Jika di atas bumi ada seorang muslim berdoa kepada Alloh dengan satu doa, maka Ia akan mengabulkan doa itu atau menghilangkan keburukan darinya, selagi ia tidak mengerjakan dosa atau memutus hubungan kekerabatan.” Seseorang berkata, “Bagaimana kalau kita memperbanyak doa?” Rosululloh SAW bersabda: “Alloh akan lebih banyak lagi mengabulkan doanya atau menghilangkan keburukan darinya”
HR At-Tirmidzi, Ahmad, dan Al-Hakim
Dalam riwayat Al-Hakim ada tambahan:
“Atau Alloh akan menyimpan pahala seperti doanya itu untuknya”
HR Al-Hakim
Karena itu, tidak ada salahnya kita memperbanyak doa, meskipun terkesan tidak dikabulkan oleh Alloh, sebab akan dirubahnya menjadi penghapus keburukan kita. Semakin banyak kita berdoa, semakin banyak pula peluang menghapus keburukan kita.
4.  Penundaan terkabulnya doa bisa juga menjadi salah satu bentuk ujian dari Alloh kepada kita, Alloh ingin menguji iman kita
Ketika doa tidak segera dikabulkan, syetan membisikkan pikiran jahat kepada seseorang, dengan berkata kepadanya: Katanya setiap doa pasti dikabulkan, tapi bagaimana kenyataannya, doa kamu tidak dikabulkan, jadi tidak ada gunanya kamu berdoa. Dalam hal ini, sebagai hamba yang baik, tetaplah harus berdoa, meski ia ada perasaan marah kepadaNya, lantaran tidak ada satupun doa yang dikabulkan. Dikarenakan ada hadis yang menerangkan: “Bersabda Rosulullohi SAW : Demi Alloh yang jiwaku berada didalam kekuasaan-Nya, seorang hamba benar-benar berdoa pada Alloh, sedangkan ia marah kepada-Nya karena tidak mengabulkan doanya, kemudian ia berdoa lagi kepada-Nya. Maka Alloh berfirman kepada malaikat-Nya; Hambaku tidak mau berdoa kepada selain-Ku, maka sungguh aku kabulkan doanya”.
Hadis keterangan dari Ali r.a dalam Al Kanz, jilid 2 hal 74, hadis nomor 3194
5.    Tidak segera dikabulkannya doa bukanlah berarti Alloh menolak doa kita, karena bisa jadi waktunya saja yang belum tiba
Karena banyak sekali diceritakan dalam Alquran, doa Nabi saja banyak yang waktu pengabulannya mencapai puluhan tahun. Sebagai contoh misalnya Nabi Ya’kub, setelah beliau kehilangan anak kesayangannya (yakni Yusuf), beliau tidak henti-hentinya berdoa dan berdoa. Tapi pengabulan doa beliau tertunda terus hingga mencapai waktu yang cukup lama, sampai ada yang mengatakan, “Nabi Ya’qub berdoa selama empat puluh tahun.”
Penderitaan dan cobaan yang dialami Nabi Ya’qub tidak berhenti sampai disitu, anaknya yang lain, Bunyamin, juga ikut hilang, sampai-sampai kedua matanya buta karena kesedihan yang mendalam. Kendati demikian, beliau terus memohon dan memohon dengan yakin bahwa Alloh akan mengakhiri penderitaanya.
Demikian pula dengan Nabi Musa a.s, beliau pernah berdoa kepada Alloh
“Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau memberi kepada Fir’aun dan pemuka-pemuka kaumnya perhiasan dan harta kekayaan pada kehidupan dunia. Ya Tuhan kami, akibatnya mereka menyesatkan (manusia) dari jalan-Mu. Ya Tuhan kami, binasakan harta benda mereka, dan kuncilah mati hati mereka, karena mereka tidak beriman hingga mereka melihat siksaan yang pedih.”
QS Yunus: 88
Namun konon Alloh baru mengabulkan doa beliau tersebut, sebagaimana yang dinyatakan oleh Alloh;
QS Yunus: 89
“Sesungguhnya permohonan kalian berdua dikabulkan” , setelah 40 tahun lamanya!
Padahal yang berdoa adalah Nabi Musa a.s, salah seorang dari Rosul Ulul ‘Azmi, sedangkan yang mengamininya adalah Nabi Harun a.s, seorang nabi yang mulia. Dan keduanya tentunya juga telah memenuhi semua syarat dan etika berdoa. Walau begitu keterkabulan doanya memakan waktu yang sangat lama sekali.
Belum lagi Nabi Ibrahim, yang berdoa ingin mempunyai anak sholeh, jarak antara doanya dan pemberiannya dari Alloh juga sangat lama sekali, sampai puluhan tahun. Karena itu, bila permohonan kita pada Alloh belum juga terkabul, janganlah putus asa, ingatlah kisahnya para Nabi yang doanya lebih lama dari kita dan tentunya juga lebih khusyu’ serta lebih dekat kepada Alloh, terkabulnya juga memakan waktu puluhan tahun.
6.  Tidak segera dikabulkannya doa kita itu bisa jadi masih menunggu proses, karena segala sesuatu itu pasti punya takaran, syarat dan sebab
Jadi bukan berarti doanya tidak terkabul, melainkan menunggu kesiapan dari kita untuk menerimanya. Karena itu, janganlah tergesa-gesa menyimpulkan; doa saya tidak terkabul.
Sabda nabi SAW: “Doa salah seorang dari kalian akan dikabulkan selagi ia tidak buru-buru. (Yakni jika) ia berkata, ‘Aku telah berdoa kepada Tuhanku, tapi doaku tidak dikabulkan’.”
HR Al-Bukhari, Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad
Dalam lafazh Muslim disebutkan:
“Ditanyakan, ‘Wahai Rasulullah, apa yang dimaksud dengan minta agar doa segera dikabulkan?’ Rosululloh SAW bersabda, ’(Yakni) hamba itu berkata, ‘Aku berdoa dan berdoa, tapi doaku tidak dikabulkan’.”
HR Muslim
7.   Doa kita yang kelihatannya tidak terkabul, bisa jadi itulah bentuk pengabulannya dari Alloh
Dikarenakan menurut Alquran, setiap doa pastilah akan dikabulkan.
“Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.”
 Al mukmin:60
Sabda Rosululloh SAW:
“Tidak seorangpun yang berdoa, kecuali akan dikabulkan”
HR. Ath-Thirmidzi
Hanya saja terkadang pengabulannya Alloh itu tidak sesuai dengan harapan kita, mungkin permohonan kita minta mobil, tapi pengabulannya Alloh berupa motor atau bahkan sepeda angin. Kalau seandainya pengabulan dari Alloh itu selalu disesuaikan dengan harapan manusia, kita tidak bisa bayangkan bagaimana kacaunya kehidupan dunia. Contoh kecil saja, bagaimana jadinya kalau dalam satu waktu ada yang minta hujan juga ada yang minta terang, karena keduanya sama-sama punya kepentingan, yang satu sedang butuh hujan karena akan menanam, satunya lagi inginnya terang karena sedang jalan-jalan. Contoh lain misalnya dimusim pemilihan lurah, calonnya ada 5 dan semuanya berdoa mohon pada Alloh supaya jadi lurah, padahal yang harus jadi cuma satu. Jadi tidaklah mungkin pengabulannya Alloh itu pasti sesuai dengan keinginan manusia. Tapi yang jelas semua doa (berdasarkan ayat tersebut) pastilah dikabulkan. Dan bagi orang yang merasa doanya belum terkabul, bisa jadi Alloh sudah mengabulkan doanya, namun tidak sesuai dengan keinginannya.
8.  Terkadang doa yang tidak segera dikabulkan justru akan membuat kita semakin dekat kepada Alloh, terus bersimpuh di hadapan-Nya, selalu merendahkan diri kepada-Nya
Sebaliknya, tidak jarang jika permintaan kita dikabulkan, maka kita menjadi lebih sibuk, lalu kita tidak lagi ingat kepada Alloh, tidak meminta dan tidak berdoa lagi kepada-Nya, padahal doa itu sendiri tidak hanya sebagai ibadah, malahan menduduki posisi yang sangat penting sekali, yakni sebagai otaknya ibadah.
Demikianlah diantara hikmah dibalik belum terkabulnya doa kita, semoga kita menjadi orang-orang yang tidak pernah bosan dalam berdoa, karena doa adalah otaknya ibadah.* Ach. Atho’illah
Untuk mendapatkan penjelasan artikel lebih terperinci datang saja ke Gedung Jamiatul Mudzakkirin Jl. Gunungsari 106, Surabaya setiap Selasa Malam Rabu